Satria kembali

“Kok, sepi, yang lain pada ke mana, Jo?” tanya Satria saat menemukan kediaman keluarganya yang terlihat tenang.

“Lagi pada kumpul sama temen-temennya, Kak. Kan, lusa udah banyak yang mau balik lagi,” jawab Jonathan.

“Siapa aja yang keluar?”

“Kak Jeffry, Hazel, Davian, Melvin sama Samuel.”

Satria mengangguk saja. Tak lama, terlihat Mattew yang baru saja turun dari lantai atas, di mana kamar mereka berada.

“Mau kemana, Matt?”

“Mau keluar sama temen. Bentar doang, kok, nggak sampai malem,” jawab Mattew sembari sibuk menutup resleting tasnya.

“Ya udah, hati-hati, ya.” Mattew mengangguk saja sebagai respon ucapan Satria. Ia dengan cepat langsung meninggalkan kediaman keluarganya.

“Darel gimana?” tanya Satria saat ia berjalan bersama Jonathan menuju dapur.

“Kayaknya mau keluar juga, tadi udah sempet ngomong sama gue.” Satria manggut-manggut, ia tidak mempermasalahkan jika adik-adiknya sibuk sendiri hari ini. Ia juga punya urusan sendiri.

Satria membuka kulkas, sepertinya ingin menemukan sesuatu untuk dimakan. “Lo mau makan, Kak? Mau gue masakin, atau mau pesen di luar?” Jonathan menawarkan diri.

Sang sulung menggeleng. “Nggak, gue mau istirahat aja, nanti makannya agak siangan aja,” tolaknya.

Setelah itu keduanya berjalan bersama menuju kamar masing-masing.


Menjelang makan malam, Hazel dan Samuel mengabarkan kalau mereka akan menginap di rumah salah satu teman mereka. Mattew dan Davian belum kunjung kembali, sepertinya mereka akan makan malam di luar malam ini. Jadilah makan malam hari ini mereka hanya bersembilan bersama the mothers. Ayah belum kembali, sepertinya akan memakan waktu lama mengurus urusannya.

Makan malam mereka diisi dengan cerita Jeffry dan Darel tentang kegiatan mereka hari ini, disambung dengan pertanyaan mengenai William yang seharian mengerjakan lagu barunya, dan ditutup dengan cerita Januar yang sore tadi menyempatkan diri untuk berjalan-jalan dan memberi makan kucing liar di sekitar perumahan.

Davian dan Mattew baru saja kembali saat meja baru dibersihkan. Saudara-saudaranya masih sibuk mencuci piring masing-masing. Sehingga keduanya memutuskan untuk segera membersihkan diri, dan mengistirahatkan badan.

Saat Melvin baru saja selesai dengan piring cuciannya, tiba-tiba saja Satria memanggilnya, sepertinya ia ingin menyampaikan sesuatu.

“Kenapa, Kak?” tanya Melvin bingung.

“Panggil Davian sama Mattew, gue mau ngomong sama kalian bertiga. Tapi tunggu sampai yang lain naik ke atas dulu, gue mau ngomong personal soalnya,” ucap Satria.

Melvin tau, ia dan ketiga saudaranya tidak akan selamat malam itu.